Hari ini Mazhab Indonesia membuat catatan khusus berkaitan dengan berakhirnya kunjungan Paus Fransiskus atau Jorge Mario Bergoglio SJ di Indonesia selama 4 (empat) hari berturut-turut. Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia dimulai pada Selasa, 3 September 2024 dan berakhir pada Jumat, 6 September 2024. Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menandai salah satu peristiwa penting bagi Mazhab Indonesia yang sedang dalam perhelatan Kongres Mazhab Indonesia Ke-1 yang baru saja dibuka pada tanggal 28 Agustus 2024 dengan menghadirkan Pembicara Kunci yaitu: R.P. Prof. Franz Magnis-Suseno SJ atau Romo Magnis.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tepat (satu) minggu setelah Pembukaan Kongres Mazhab Indoneseia Ke-1. Kedua Tokoh ini baik Paus Fransiskus maupun Romo Magnis sangat penting bagi perkembangan Hubungan Dunia terutama jika kita mencoba menyelami kembali dampak dari pergumulan era Renaisans (Pencerahan Barat) sebelum berpindah menyelami era Manunggalian (Pemurnian Timur) di seluruh dunia.
Sehubungan dengan itu, Mazhab Indonesia menempatkan Sejarah dalam posisi tertinggi dari 8 bidang kajian Mazhab Indonesia yang terus digali (Sejarah, Peradaban, Kebudayaan, Tradisi, Filsafat, Ideologi, Sosial, dan Manusia). Banyak tumpukan peristiwa yang harus ditata kembali. Kita menyebut itu sebagai proses “Pemurnian” yang dalam hal ini adalah mesin halus penggerak dari Era Manunggalian menggantikan Era Renaisans.
Bersamaan dengan itu, Kampanye Kemanusiaan Paus Fransiskus Abad Ke-21 ini ke Asia Pasifik tepat setelah Kongres Mazhab Indonesia Ke-1 28 Agustus 2024 adalah pertanda penting di “Era Manunggalian”. Kunjungan Paus Fransiskus selama 4 hari pertama ke Indonesia (3-6 September 2024) adalah wujud dari Permunian Ontologi Tatanan Dunia “Cahaya Dari Timur”. Dan, kampanye tersebut sebagai pertanda zaman sebagai bentuk paling halus proses “Penyerahan Kekuasaan Dunia dari Barat ke Timur, Dari Renaisans ke Manunggalian.”
Kongres Mazhab Indonesia Ke-1 2024, menjadi relevan melihat kedua Beliau, sangat dihormati: Romo Magnis dan Paus Fransiskus sama-sama digelar sebagai “SJ” (Societas Jesu). Ordo paling elit/disiplin dalam Serikat Yesus.
Itu salah satu alasan Kongres Mazhab Indonesia Ke-1 2024 memohon dan mencetak sejarah besar dimana Bapak R.P. Franz Magnis-Suseno, SJ (Romo Magnis) telah bersedia penuh memberikan banyak masukan-masukan dan pandangan humanis Beliau selama 3-4 jam di Pembukaan Kongres Mazhab Indonesia Ke-1 2024 bersama dengan 7 Narasumber apik yaitu: Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag (Pembicara Kunci Kedua), Dr. Budhy M. Rachman, Santosoba Piliang, Hudjolly, S.HI., M.Phil., Ph.D., CLA., CCFA,, Kol. Marinir Dr. M.S. Noorman, S.Sos., M.Tr.Han.**, CTMP, Pendeta Albert Hananto Prasetyo, S.Kom, dan Dr. Lathifah Hanim, SH., M.Hum., M.Kn.
Dari semua narasumber, lima di antaranya telah memberikan sumbangsih dan jejak sejarahnya di sesi 1 Kongres Mazhab Indonesia Ke-1 2024 yang mengupas topik khusus “Ontologi Indonesia: Menggali Nilai-Nilai Keindonesiaan di Dalam Sejarah, Peradaban, Kebudayaan, Tradisi, Filsafat, Ideologi, Sosial, dan Manusia“. Hal itu bisa menjadi daya gerak bagi semangat Manunggalian yang selayaknya/lazimnya mendapat konfirmasi di Dunia Timur dan Dunia Barat.
Mazhab Indonesia mengajak untuk ikut serta dalam pembangunan tata dunia baru era Manunggalian: “Untuk membangun Dunia (Hubungan Internasional/Hubungan Antarbangsa, Kita harus terbuka dengan Dunia (Hubungan Dunia). Mari kita sambut Tata Dunia Baru “Era Manunggalian” dengan berparadigma, berfilsafat, dan berteori secara baik dan bijak.”
***
Jumat (Legi), 6 September 2024.
Salam hangat, Mazhab Indonesia
A.R. Arianto & G. Anggraini
Tinggalkan Komentar