Mazhab Indonesia sebagai perhimpunan paradigma, filsafat, dan teori yang digagas filsuf-filsuf Indonesia dalam melihat dunia (worldview) berdasarkan Nilai-Nilai Kemanunggalan Dunia “Manunggalisme” baik di ruang ontologi, epistemologi, aksiologi, dan eskatologi dalam rangka tata bawana alam semesta (kosmik), terkhusus Hubungan Antarbangsa membentuk Hubungan Dunia (World Relations).
Mazhab Indonesia menjalankan fungsi:
- menyelenggarakan pertemuan-pertemuan ilmiah untuk membahas paradigma, filsafat, dan teori dalam sudut pandang Indonesia/nilai-nilai Keindonesiaan untuk penataan kembali dunia atas 8 (delapan) bagian yaitu sejarah, peradaban, budaya, tradisi, filsafat, ideologi, sosial, dan manusia melalui gerakan pemurnian dunia yang bergerak multipolar di berbagai bidang khususnya sastra, seni, arsitektur, musik, ekonomi, politik, hukum, keamanan, militer, pangan, kesehatan, ilmu pengetahuan, agama, dan bidang intelektual;
- menghubungkan berbagai macam filsafat dan keragaman pemikiran dari semua filsafat bangsa-bangsa (baik filsafat Timur maupun filsafat Barat) melalui kombinasi sains ilmiah, penelusuran naskah-naskah kuno, dan risalah mistisisme/metafisika melalui kegiatan kongres, diskusi, publikasi, dan advokasi kepada seluruh anggota Mazhab Indonesia;
- mengkodifikasi persoalan-persoalan utama Hubungan Antarbangsa/Hubungan Dunia di antara anggota Mazhab Indonesia dengan mendorong semangat zaman Manunggalian sebagai era Pemurnian di seluruh dunia;
- memperluas semangat Manunggalian dalam berbagai bentuk kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan pencapaian tujuan Mazhab Indonesia melaui sintesis paradigma, filsafat, dan teori untuk tata bawana: Manunggalistiwa, Kemanunggalan Dunia, dan Perdamaian Manunggal.
Mazhab Indonesia mengemban tujuan:
- Memperluas jaringan kerja sama antarpemikir dalam berparadigma, berfilsafat, dan berteori guna menghubungkan Mazhab Indonesia sebagai Sekolah Indonesia dengan mazhab-mazahab dunia lainnya seperti: Mazhab Inggris, Mazhab Amerika, Mazhab Kopenhagen, Mazhab Kanadian, Mazhab Rusia, Mazhab Prancis, Mazhab Frankfurt, Mazhab India, juga Mazhab China.
- Mengembangkan Ilmu Antarbangsa sebagai dasar utama tata dunia melalui kodifikasi ilmu pengetahuan Dunia Timur memperkuat “Eastern World Relations Theory (WRT) berbasis Mistisisme-Manularisme” mengimbangi kodifikasi ilmu pengetahuan Dunia Barat “Western International Relations Theory (IRT) berbasis Materialisme-Sekularisme” dengan cara berdiskusi, berpublikasi, dan beradvokasi di pentas nasional, regional, dan dunia.
- Memperkuat komunitas, lembaga, dan organisasi filsafat pemikiran melalui penyelenggaraan kongres sebagai pertemuan ilmiah dengan berbagai elemen masyarakat, tokoh pengambil keputusan, pemerintah, dan masyarakat dunia, termasuk organisasi lintas bangsa/lintas negara.
- Meghasilkan tokoh-tokoh filsuf/pemikir Ilmu Antarbangsa yang apik, tajam, dan berkualitas guna memberikan sumbangan pemikiran Indonesia bagi terbentuknya keadilan, perdamaian, dan kemakmuran dunia sebagai bentuk pencapaian “Haryamatra” (Kemakmuran) di seluruh belahan dunia.