Informasi
Selasa, 24 Jun 2025
  • Mazhab Indonesia (Manunggalisme): Paradigma, Filsafat, dan Teori Melihat Hubungan Dunia Berdasarkan Nilai-Nilai Kemanunggalan Dunia.
  • Mazhab Indonesia (Manunggalisme): Paradigma, Filsafat, dan Teori Melihat Hubungan Dunia Berdasarkan Nilai-Nilai Kemanunggalan Dunia.

Mazhab Indonesia

Mazhab Indonesia adalah perhimpunan paradigma, filsafat, dan teori yang digagas oleh Adi Rio Arianto dan Gesti Anggraini dalam melihat dunia (worldview) berdasarkan Nilai-Nilai Kemanunggalan Dunia “Manunggalisme” baik di ruang ontologi, epistemologi, aksiologi, dan eskatologi. Mazhab Indonesia berparadigma, berfilsafat, dan berteori guna menghubungkan diri dengan mazhab lainnya: Mazhab Inggris, Mazhab Amerika, Mazhab Kopenhagen, Mazhab Kanadian, Mazhab Rusia, Mazhab Prancis, Mazhab Frankfurt, Mazhab India, juga Mazhab China.

Mazhab Indonesia bertujuan memahami eksistensi dan substansi dari semua filsafat bangsa-bangsa (baik filsafat Timur maupun filsafat Barat) melalui kombinasi sains ilmiah, penelusuran sejarah teks-teks kuno, dan risalah mistisisme; menganalisis secara kritis semangat zaman terkini di seluruh dunia; serta mensintesiskan paradigma, filsafat, dan teori untuk tata bawana: Manunggalistiwa, Kemanunggalan Dunia, dan Perdamaian Manunggal.

Dalam semangat Manunggalian, Mazhab Indonesia membangun cara-cara berfilsafat Ketimuran memperkuat Eastern World Relations Theory (WRT) berbasis Mistisisme-Manularisme mengimbangi cara-cara berfilsafat Kebaratan Western International Relations Theory (IRT) berbasis Materialisme-Sekularisme. Sintesisnya adalah Discipline of World Relations (“Hubungan Dunia” atau “Ilmu Antarbangsa”).

Semangat Manunggalian dibangun dari intisari pemikiran Mazhab Indonesia yang terbit di UGM Digital Press dengan judul “Manunggalism: Paradigm, Philosophy, and Theory to View the World Relations (WR) Belong to Indonesian School (Mazhab Indonesia) in Manunggalian Era 21st Century“. Telusuri artikelnya pada link berikut https://digitalpress.ugm.ac.id/article/433 . Atau telusuri artkel jurnal seluruh penulis dalam edisi ini di link https://digitalpress.ugm.ac.id/explore/social-sciences-and-humanities/40 .

Manunggalis berparadigma, berfilsafat, dan berteori mengemban Manunggalian bertolak pada penataan kembali dunia atas 8 (delapan) bagian yaitu sejarah, peradaban, budaya, tradisi, filsafat, ideologi, sosial, dan manusia. Pemurnian bergerak multipolar di bidang sastra, seni, arsitektur, musik, politik, hukum, ilmu pengetahuan, agama, dan di bidang intelektual.

Demikianlah “Manusia Manunggalian.” Mazhab Indonesia aktif mencetak filsuf di kekuatan lisan (diskusi), tulisan (publikasi) dan gerakan (advokasi) Permurnian Dunia “Manunggalian” Abad ke-21. Kunjungi Google Sholar https://scholar.google.co.id/citations?user=lrNPJsOQUHwC&hl=id