Kunjungan kedua kalinya di Kampus STF Driyarkara bertemu Dr. Budhy M. Rachman. Hari ini, 2 Oktober 2024, Pendiri Mazhab Indonesia: Adi Rio Arianto dan Gesti Anggraini, berkesempatan untuk bertemu langsung untuk pertama kalinya dengan salah satu Tokoh Filsafat dari STF Driyarkara Bpk. Dr. Budhy M. Rachman. Ini adalah kujungan kedua Mazhab Indonesia di Kampus STF Driyarkara dimana di hari sebelumnya juga telah bertemu dengan Romo Magnis (RP. Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno SJ).
Kami berkunjung untuk berdiskusi lebih mendalam tentang kampus Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara dan bisa menyapa secara langsung Dr. Budhy M. Rachman pasca keikutsertaan Beliau sebagai Narasumber Pakar di Pembukaan Kongres Mazhab Indonesia Ke-1, 28 Agustus 2024. Kali ini, Pasca Perhelatan Kongres Mazhab Indonesia Ke-1: 28 Agustus 2024, agenda kunjungan kedua di kampus STF Driyarkara adalah:
1). Penyerahan Sertifikat Narasumber Pakar Kongres Mazhab Indonesia Ke-1, 28 Agustus 2024 secara lansung di ruang kerja Dr. Budhy M. Rachman sekaligus berdiskusi tentang Mazhab Indonesia sebagai perhimpunan Paradigma, Filsafat, dan Teori dalam menata dunia dengan dengan menyelami format Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, hingga Eskatologinya menjadi suatu terobosan besar.
2). Penyerahan Piagam “Deklarasi Demak” sebagai hasil Kongres Mazhab Indonesia Ke-1, 28 Agustus 2024 sekaligus mendiskusikan secara mendalam “Nilai-Nilai Keindonesiaan” yang telah/dan mulai diusung oleh Mazhab Indonesia dalam ikut serta membangun Tata Dunia Baru Era Manunggalian Abad Ke-21 yang dimulai dari semangat “Deklarasi Demak 2024.” Juga, termasuk diskusi tokoh-tokoh filsafat terbaik dari STF Driyarkara yang telah banyak berkontribusi buat Indonesia.
3). Mendiskusikan gerakan intelektual Mazhab Indonesia dalam menemukan cara-cara baru dalam menata dunia berdasarkan “Nilai-Nilai Keindonesiaan” yang bisa diterima oleh semua bangsa-bangsa di dunia, Baik di Timur maupun di Barat. Termasuk formulasi terbaik untuk masa depan dunia dan metode alternatif untuk mencapainya.
Disela-selanya, kami memberi tanda mata buku “Babad Tanah Jawi” yang kami bubuhi dengan Tanda Tangan basah. Lalu ditutup dengan diskusi ringan tentang beasiswa, skema, dan peluang lanjut studi Master dan juga Doktoral di STF Driyarkara dengan berbagai bentuk konsentrasi dan kepakaran lulusannya.
Pada kunjungan kami kedua kalinya di Kampus STF Driyarkara, Dr. Budhy M. Rachman memberikan banyak sekali wawasan tentang dunia filsafat yang telah diemban oleh kampus ini. Dan, pengalaman berdiskusi dengan Beliau hari ini menjadi salah satu sejarah rangkaian besar dalam langkah Mazhab Indonesia untuk ikut mewarnai filsafat Indonesia dan dunia.
Mari perkuat Manunggalisme sebagai Paradigma, Filsafat, dan Teori dalam menata Indonesia dan juga menata “Hubungan Internasional” atau “Hubungan Dunia” dengan “Nilai-Nilai Keindonesiaan” melalui lebih dalam memperkuat akar filsafatnya baik di Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, hingga Eskatologinya.
Salam hangat, dari Mazhab Indonesia
A.R. Arianto dan G. Anggraini.
Jakarta, 2 Oktober 2024
Tinggalkan Komentar